my opinion about tourism high school + info

Sekolah SMK dianggap remeh sama sebagian orang, tapi sebenernya berat banget. Dan sudah terbukti banyak yang tidak kuat lalu mengundurkan diri. Saya berharap saya akan tetap disana hingga saya lulus. Dengan lebih dari 55% pelajaran yang belum pernah saya dapatkan di SMP, huh... Kami semua memang harus menghela nafas.

 

Nah, berikut ini mata pelajaran - mata pelajaran di SMK saya. Check this out!

St. Theresia Tourism High School Curriculum Structure

• NORMATIF

1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga
5. Seni Budaya

• ADAPTIF

1. Matematika
2. Bahasa Inggris : Structure, Reading, Conversation
3. IPS : Sejarah, Antropologi, Geografi Pariwisata
4. Bahasa Asing : Jepang & Perancis

• DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

1. Keterampilan Komputer & Pengelolaan Informasi
2. Kewirausahaan

• KEJURUAN

1. Administrasi Badan Pariwisata
2. Pelayanan Prima
3. Kepariwisataan
4. Keselamatan Kerja
5. Reservasi
6. Ticketing
7. Fare Calculation
8. Guiding
9. Pelayanan Bandara

• MUATAN LOKAL

1. Psikologi

* Total 43 jam pelajaran + 1 jam perwalian 

waahh, sebenarnya saya juga agak kaget dengan pelajaran seni budaya, dalam hal ini melukis karena pada saat smp saya memilih pelajaran seni drama atau teater.

Pelajaran matematika unggulan penabur harus digeser dengan hanya dua jam pelajaran per minggu. Sedangkan bahasa inggris tetap tujuh jam per minggu. IPS dalam hal ini harus belajar ketiganya, tidak ada option lagi :(

Dan bahasa asing, biasanya bahasa asing yang saya dapatkan adalah bahasa mandarin, namun di SMK, pelajaran bahasa mandarin ini baru diberikan saat kelas dua / kelas sebelas.

Hal yang paling shock adalah pelajaran-pelajaran kejuruan dan dasar kompetensi yang sama sekali belum saya pernah pelajari seumur-umur.

Untuk mulok, biasanya adalah native speaker namun di SMK diberikan pelajaran psikologi. Sebenarnya saya agak kecewa karena tidak ada jam untuk native speaker, mengapa? karena saya lebih memilih untuk mendengar pengajaran dari native speaker dengan logat medoknya dengan kecepatan express untuk melatih telinga :(

Sekian dulu ya, see ya!

Kezya Yudia

X par 2 / 17

rencana pemindahan ibukota Indonesia

Belakangan ini, kabar yang santer terdengar adalah tentang pemindahan ibukota yang dikarenakan kesemrautan Jakarta.  Saya mendegar bahwa ibukota akan dipindahkan ke Kalimantan dan lain-lain. Mungkin memindahkan ibukota bukan sebuah rencana yang bagus. Mengapa? Karena dimana ada pusat pemerintahan, pasti ada:

1. tempat tinggal presiden alias istana negara -kalo gak ada tempat tinggal presiden di ibukota gimana coba?
2. gedung MPR DPR -kalo gedungnya tetep di Jakarta, pusat pemerintahannya jaraknya lebih dari ratusan kilo meter, gimana coba?
3. kedutaan-kedutaan besar + rumah para duta besar
4. kantor kementrian ini itu
5. dan gedung-gedung pemerintahan lainnya ;P

Dan sebagai orang Indonesia yang tidak mau melihat peluang di daerah, maka dapat disimpulkan bahwa orang-orang juga akan berbondong-bondong membangun segala macam gedung perkantoran dan mungkin sekolah di ibukota yang baru. Beberapa hal yang pasti bakalan "ikut-ikutan" pindah ke ibukota baru:

1. gedung-gedung perkantoran
2. pusat-pusat pendidikan
3. mall-mall mewah
4. hotel-hotel bintang 5
5. dan investor-investor lainnya ;P

Jadi saya secara pribadi menyarankan lebih baik ibukota dipindahkan ke kepulauan yang tidak berpenduduk alias kepulauan yang terabaikan. Mengingat banyak tpulau-pulau kosong di Indonesia yang dilupakan -bukan terlupakan. Jadi di pulau yang paling besar digunakan untuk kantor presiden & MPR DPR, lalu pulau-pulau kecilnya untuk departemen ini itu. Hal ini dapat meminimalisir pihak investor yang ingin "ikut-ikutan" pindah karena pulau-pulau tersebut khusus digunakan untuk keperluan pemerintahan saja. Bisa juga didukung dengan pembuatan Undang-Undang sehingga hal tersebut memiliki kekuatan hukum yang tetap.

Sekian komentar saya mengenai rencana pemindahan ibukota. Terima Kasih :)

-Kezya Yudia-

being a protestant in a catholic school

it's hard as a protestant to study in a catholic school, many things different with my old school. i just realize that i love my old school now.

every day in the middle of day the teacher from the audio room lead the student to do the angels pray. it's like the time when the Gabriel tell marry that she'll pregnant. then hail marry.

the religious activities are the sign of cross, our father (catholic version), hail marry, glory be to the father, the apostle's creed (catholic version), and the angels pray in the middle of day (12am).

it's hard to me there. i won't do what they are doing. why? cause we are different.
they don't believe that Jesus have given a promise of eternal life cause He loves us. they believe that if they make God happy they'll got it. then they always ask God to grant their prays. the i, i tell Jesus as my friend everything cause He is the only Father, Friend and God for me.

pariwisata, dunia setengah dosa

sebagai tl yang profesional, kita gak bisa membatasi pekerjaan kita dengan masalah agama. wah pas denger kayak gitu. terbenturlah keinginan saya untuk masuk stt. ya saya denger sendiri contohnya and it is really bad. saya tdk akan mengizinkan -nanti klo saya punya suami buat ikut tur-tur gitu, apalagi sama guru guiding saya. jadi serba salah deh saya :(